Sadar atau tidak sadar, apa kita hari ini, sedikit banyak merupakan hasil dari apa yang telah kita tabur pada waktu-waktu yang lalu. Seseorang berkata, bahwa kita adalah produk masa lalu. Bisa jadi akibat dari orang-orang disekitar kita, sebut saja mungkin orang tua atau lingkungan dimana kita tinggal. Kondisi-kondisi kita saat ini, entah dalam kelimpahan, kekurangan, kesehatan atau bahkan mungkin sakit penyakit, bisa jadi karena pilihan-pilihan yang telah kita buat dimasa lalu.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita untuk berhati-hati dalam membuat pilihan-pilihan. Karena Tuhan sejak awal telah menetapkan sebuah system kehidupan yang tidak akan dapat dihindari oleh semua manusia. “Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." (Kejadian 8:22). Ayat ini dilatarbelakangi perjanjian antara Allah dan Nuh, setelah Tuhan menghukum manusia dengan air bah. Bahwa Tuhan takkan membinasakan manusia meskipun yang dilakukannya jahat (Kejadian 8:21). Namun, memberi peringatan bahwa apa yang ditabur orang, itu juga yang akan di tuai.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu melakukan banyak tindakan. Sebagai orang percaya mari senantiasa menjadi bijak dengan merenungkan dampak dari setiap tindakan kita, bahkan untuk tindakan kecil sekalipun. Meskipun kita tahu bahwa Allah mengasihi kita, namun kita harus ingat Firman Tuhan ini, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7). Kiranya Roh Kudus menolong kita hidup bijaksana. SP