Kecenderungan orang selalu berfikir, kecil itu lemah. Kecil itu tidak mampu. Bahkan orang yang kecil pun berpikir bahwa apa yang akan mereka kerjakan tidak berarti, sehingga memilih untuk diam. Seringkali kita pun juga merasa tidak dapat melakukan sesuatu karena kita berpikir diri kita masih kecil. Tidak cukup punya kuasa untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan tidak punya pengaruh untuk dapat diikuti oleh orang lain. Tetapi, apakah benar seperti itu? Mari kita lihat apa yang terjadi dengan perikop kita hari ini.
Perempuan yang disebut dalam bacaan kita hari ini adalah seorang anak perempuan. Ia seorang budak yang dianggap status terendah diantara tingkat sosial mana pun. Dia bukan bagian dari bangsa Aram, melainkan seorang Yahudi. Secara manusia tidak salah jika orang berkata dia lemah, karena dalam standar kehidupannya, ia tidak mempunyai apa-apa. Tetapi jangan lupa bahwa ia orang Israel. Imannya membuktikan bahwa ia adalah orang yang mengenal Tuhan. Ia berani menawarkan idenya kepada tuannya dengan keyakinan bahwa Tuhan yang ia sembah sanggup menolong. Perbedaan yang ia buat dimulai dari sebuah tindakan. Ia bertindak memberitakan kuasa Tuhan, meskipun diawali dengan sebuah tindakan kecil.
Anda merasa kecil? Bukan masalah besar. Persoalannya adalah jika Anda tidak berani untuk bertindak. Banyak orang tidak dapat membuat sebuah perubahan, bukan karena mampu atau tidak mampu, tetapi karena tidak ada sebuah tindakan. Jika Anda ingin membuat suatu perubahan besar, janganlah takut untuk bertindak meskipun tampaknya kecil. SP