Renungan Harian
Kamis, 11 Jul 2024

Gengsi

Baca : Amsal 29:1-27


“Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.” (Amsal 29:23)

Pada suatu hari, sebagai tanda penghargaan dan kekaguman, perdana menteri Jepang berkenan berkunjung ke pabrik Honda. Sudah selayaknya, tamu terhormat ini disambut sendiri oleh pimpinan tertinggi pabrik tersebut. Dan tidak lain adalah sang presiden direktur, sekaligus pemilik dan pendiri Honda Corporation. Ketika jam kunjungan kian mendekat, staf terdekat Pak Honda semakin gelisah. Pasalnya, bos mereka masih tetap bersantai dengan pakaian bengkelnya, yang kotor dan kumal akibat tumpahan oli dan bercak-bercak gemuk di sana sini. Sambil gugup, staff pak Honda memberanikan diri untuk mengingatkan pak Honda, "Pak, rombongan akan tiba lima menit lagi. Apakah bapak tidak sebaiknya berganti pakaian dahulu?" "Mengapa aku harus tukar pakaian?" Sanggah sang bos besar, “Bagiku pakaian kerja adalah pakaian yang paling terhormat yang bisa dikenakan oleh seseorang." Staff itu pun terdiam dan tidak berani melanjutkan pertanyaannya.

Sikap yang rendah hati dan berjiwa besar dari Pak Honda ini patut kita pelajari. Tampil apa adanya. Tidak gengsi dengan apa yang dikenakannya. Jika rasa gengsi menguasai hidup Anda, sebenarnya Anda sedang jatuh di dalam kesombongan. Sehingga kita pun akan sulit untuk menjadi diri sendiri. Gengsi adalah keangkuhan. Orang yang mempertahankan harga dirinya untuk mencari pujian adalah buah-buah kesombongan. Namun Amsal memberikan hal yang sama sekali berbeda, menurutnya orang yang rendah hati akan dipuji, bukan mereka yang bersikap angkuh.

Di sinilah kita dituntut untuk bersikap tulus, jujur dan apa adanya. Ketika kita menghargai hidup yang Tuhan berikan, maka kita akan tampil dengan apa adanya dengan ucapan syukur. SP


TIDAK ADA SEORANG PUN YANG DAPAT MERENDAHKAN DIRI ANDA SELAIN DIRI ANDA SENDIRI