Menurut legenda, Zakheus selalu bangun pagi-pagi dan berangkat dari rumah. Istrinya sangat ingin tahu perilaku aneh suaminya. Dia memutuskan untuk membuntutinya pada suatu pagi. Dia memperhatikan bahwa suaminya mengambil sebuah ember menuju sumur, mengisinya dengan air dan kemudian berjalan keluar dari gerbang kota. Zakheus berhenti pada sebatang pohon sycamore. Dia meletakkan ember itu dan membersihkan sampah di bawah pohon itu. Sesudah itu dia menuang air di sekitar pohon itu, membelai cabang pohon itu dan berdiri memandang dengan rasa kagum. Pada saat itu istrinya keluar dari tempat persembunyiannya, dan bertanya mengapa dia melakukan itu. Tanpa ragu, Zakheus memberikan jawaban terhadap pertanyaan istrinya, “Di sinilah tempat saya menemukan Kristus.” Demikian kisah yang di tulis oleh Paul J. Wharton dalam salah satu bukunya.
Mungkin Anda sedang mempertanyakan kebenarannya. Saya pun juga termasuk diantaranya. Namun mari kita lupakan tentang kebenaran kisah di atas. Ada pelajaran yang indah bagi saya pribadi. Kata “Di sinilah tempat saya menemukan Kristus,” memperbarui iman saya akan kasih setia Tuhan. Bahwa Yesus yang saya temukan, sesuai dengan janji-Nya tidak akan pernah meninggalkan saya. Seperti keluhan Pemazmur. Awalnya ia sedang kecewa, takut, kuatir. Tetapi ketika ia mengingat akan kesetiaan Tuhan, imannya bertumbuh kembali. Dari keraguan menjadi sebuah pengharapan.
Hari ini Anda sedang berbeban berat? Mari ingat kembali saat Anda menemukan Kristus. Pegang janji-Nya. Percaya bahwa Yesus setia menyertai Anda. SP