Renungan Harian
Senin, 15 Jul 2024

Kebebasan Hati

Baca : Yohanes 14:15-31


“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, …” (Roma 15:13)

Pada masa kekejaman Adolf Hitler, tahun 1942, Victor Frankl, bersama keluarga dan orang-orang Yahudi lainnya diangkut dari kota kelahirannya di Wina, Austria menuju kota Auschwitz. Mereka dijajar menjadi dua kelompok kiri dan kanan. Mereka yang berada di kelompok sebelah kiri dimasukkan ke dalam kamar gas dan eksekusi tembak. Frankl baru menyadari bahwa ia terpisah dengan keluarganya. Yang termasuk di kelompok sebelah kiri adalah ayah, ibu, isterinya yang sedang mengandung dan kakaknya laki-laki. Tanpa bisa berbuat apa-apa ia pun pasrah melihat orang-orang terdekatnya mati dengan tidak selayaknya. Sedangkan Frankl sendiri, selama dalam tahanan seringkali mengalami berbagai siksaan. Tetapi semangat hidupnya tidak pudar. Dia belajar bahwa manusia dapat kehilangan segala sesuatu yang dihargainya kecuali kebebasan hati, yaitu kebebasan untuk memilih bersedih atau bersukacita. Victor Frankl memilih membebaskan hatinya untuk tetap mengalami damai sejahtera.

            Tidak gampang mempertahankan sukacita di saat keadaan tidak menguntungkan, terlebih jika sedang dihimpit masalah.  Tetapi yang menjadi persoalan adalah jika perasaan sedih dan kecewa berlarut-larut, kemudian menghilangkan sukacita. Bacaan dan nats kita hari ini memberikan keyakinan bahwa Roh Kudus hadir di dalam hidup kita, senantiasa memberikan sukacita dan damai sejahtera. Oleh karena itu, mari menyadari penyertaan-Nya.

            Jika hari-hari ini Anda sedang dihimpit masalah, mari memilih untuk tetap bersukacita bukan memilih untuk kecewa. Minta pertolongan Roh Kudus untuk membebaskan hati Anda dari kesedihan dan menggantinya dengan damai sejahtera. SP


MEMBEBASKAN HATI ANDA BERARTI MEMBERIKAN PILIHAN UNTUK BERSUKACITA ATAU BERSEDIH