Renungan Harian
Selasa, 23 Jul 2024

Kebersamaan

Baca : Markus 2:1-15


“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" (Markus 2:5)

Harland & Wolff di Belfast, Irlandia, berjuang selama bertahun-tahun untuk mendapatkan pemasok keling dan ahli keling yang cukup memadai. Pasalnya, pada waktu itu Harland & Wolff tengah mengejar target penyelesaian tiga kapal terbesar di dunia, yakni: Titanic, Olympic dan Britannic. Tiap-tiap kapal membutuhkan tiga juta keling/paku sumbat. Puncak kekurangan terjadi justru ketika Titanic dibuat. Akhirnya dibuatlah dengan menggunakan paku keling dari bahan-bahan yang biasa-biasa saja. Toh itu Cuma penyumbat saja. Tidak begitu penting. Paku sumbat yang tidak begitu diperhitungkan kegunaannya, dikemudian waktu, ternyata menjadi penyebab utama tenggelamnya kapal Titanic. Demikian para peneliti tenggelamnya Titanic menyimpulkan.

Tragis bukan? Mengesampingkan hal-hal yang kecil ternyata dapat mengakibatkan sesuatu yang buruk. Perikop bacaan kita hari ini kiranya memberikan pelajaran bagi kita. Alkitab mencatat, “Yesus melihat iman mereka.” (Markus 2:5). Sepertinya ini adalah satu-satunya ungkapan Yesus yang melihat iman sekian orang, bukan pribadi seseorang. Menunjukkan Yesus begitu menghargai kebersamaan dan kesatuan. Kebersamaan tidak memandang orang penting dan lebih penting, tetapi semua bersama-sama merasa penting dan perlu. Bahkan orang yang tidak begitu menonjol pun, pasti ada gunanya. Prinsip inilah yang sedang dilihat Yesus diantara empat orang itu yang membuat mereka berhasil membawa orang sakit itu kepada Yesus.

Menganggap orang lain penting, itulah prinsip kebersamaan. Anda menyadari atau tidak, ada orang lain yang berperan di dalam keberhasilan dan kesuksesan Anda. Mari menghargai sebuah kebersamaan. SP


MENGUTAMAKAN KEBERSAMAAN DAPAT MENGHANCURKAN EGOISME