Renungan Harian
Jumat, 26 Jul 2024

Bukan Percaya Diri

Baca : Kejadian 5:21-24


“Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.” (Kejadian 6:9)

 

            Percaya Diri Meningkat, Karir Melesat. Demikian sebuah motto yang saya kutip dari sebuah artikel. Saya rasa ungkapan ini memberi inspirasi bagi mereka-mereka yang merasa rendah diri. Menurut seorang motivator, percaya diri atau disingkat PD, merupakan modal penting untuk sukses. Semuanya harus diawali dari paradigma terhadap diri sendiri. Semakin tinggi percaya dirinya, semakin dekat pula ia pada pencapaiannya.

            Dua tokoh Alkitab Henokh dan Nuh adalah orang percaya diri. Mereka hidup bergaul dengan Allah. Terjemahan lain mengatakan, mereka hidup berjalan dengan Tuhan. Tentu kesadaran akan hadirnya Tuhan di dalam hidup merekalah yang membuat percaya diri. Terlebih Nuh. Alkitab mencatat di  zaman Nuh, semua manusia menjalankan hidup yang tidak patut. Tidak bermoral, kecuali Nuh (Kejadian 6:12). Bagaimana Nuh dapat mempertahankan pola hidup yang baik, sementara orang-orang disekitarnya hidup bercela? Jawabannya, Nuh percaya diri. Percaya dengan jalan hidup yang sedang ia pilih. Hidup Nuh tidak bergantung dengan apa yang dilakukan orang. Nuh percaya diri bukan karena ia mampu, tetapi kesadaran akan hadirnya Tuhan membuat ia menjadi orang yang sukses melakukan apa yang Tuhan mau.

            Bagaimana dengan Anda? Mungkin Anda adalah orang yang percaya diri, tetapi mari periksa dasar percaya diri Anda. Kekayaankah? Kecerdasankah? Kiranya kesadaran akan penyertaan Tuhan saja yang membuat kita melangkah dengan percaya diri. SP


PERCAYA DIRI MENUNJUKKAN DUA HAL, SOMBONG ATAU KETERGANTUNGAN AKAN KEKUATAN TUHAN