Renungan Harian
Minggu, 06 Oct 2024

Menolong Atau Menjerumuskan?

Baca : Amsal 23:9-16


“Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.” (Amsal 23:14)

Untuk menjawabnya sebuah bahan refleksi karya Anthony de Mello. Tentang seekor kera yang resah melihat ikan-ikan berenang hilir mudik di telaga di depannya. Berulang kali ia berupaya menangkap ikan-ikan itu. Tapi hanya seekor yang berhasil ditangkapnya. Lalu diapakannya ikan tangkapannya itu? Ternyata ia berlelah-lelah begitu rupa, hanya untuk akhirnya meletakkan ikan itu di atas tanah. “Apa gerangan yang kau lakukan itu, kera sahabatku?” Tanya kura-kura terheran-heran. “Aku menyelamatkan ikan ini dari tenggelam! Sayang cuma berhasil satu ekor saja,” jawab si kera.  Kera itu berniat baik. Ia juga berusaha keras berbuat baik, tapi “baik” dari sudut pandangnya sendiri. Tapi tidak dari perspektif dan kepentingan si ikan. Tak terlintas di pikirannya bahwa, berbeda dengan dirinya, justru di airlah ikan bisa hidup dengan bebasnya.

Ada banyak orang menggangap bahwa memperlakukan seseorang dengan lemah-lembut, selalu berarti menolong. Tetapi Alkitab berkata lain. Amsal berkata bahwa rotan itu baik. Justru mendidik seseorang dengan rotan akan menjauhkannya dari kematian. Tuhan pun menggambarkan bentuk disiplin bagi orang Israel yang melanggar kehendak-Nya dengan sebuah rotan (2 Samuel 7:14). Rotan tidak selalu menggambarkan kejahatan, namun justru menggambarkan kasih yang sebenarnya.

Sikap menolong yang salah seringkali akan menjerumuskan seseorang menjadi pribadi yang tidak dewasa. Seperti halnya sikap yang ditunjukkan kera kepada ikan, sepertinya baik, justru hal itu membuat ikan mati. Rotan tidak harus soal memukul, namun memberi disiplin jika ada hal yang salah. Mari kita menolong orang-orang terdekat kita dengan kasih yang benar. SP


ROTAN SELALU DIPERLUKAN UNTUK MENDIDIK ORANG YANG ANDA KASIHI MENJADI LEBIH DEWASA