Renungan Harian
Rabu, 09 Oct 2024

Bahagia Itu Rasa Cukup

Baca : I Timotius 6:2b-10


“Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan (I Timotius 6:9).

Suatu ketika, Socrates diminta mengunjungi rumah seorang yang sangat kaya. Di situ, si kaya memamerkan semua kekayaannya. Rumah yang indah, seperti sebuah istana raja. Akhirnya, dengan senyuman senang ketika melihat Socrates terkagum-kagum, orang kaya itu berkata, “Akui saja Socrates bahwa engkau merasa iri melihat kekayaan ini!” Lalu, dengan tenang Socrates berkata, “Memang soal harta aku kagum padamu. Tetapi, seharusnya kamu berkali-kali kagum kepadaku karena aku tidak membutuhkan begitu banyak barang untuk bisa merasa bahagia seperti yang kamu rasakan sekarang!”

Seorang teolog, Wycliffe menyimpulkan perikop ini sebagai, "cara memperoleh keuntungan," yang menjadikan perikop ini lebih mudah untuk dipahami. Paulus bermaksud mengatakan, iman Kristen dengan rasa cukup untuk kehidupan ini merupakan sikap yang luar biasa. Paulus sudah mengatakan bahwa kesalehan menguntungkan dalam segala hal, dengan memberikan janji itu bukan hanya untuk kehidupan ini, tetapi juga untuk kehidupan yang akan datang. Selanjutnya Paulus menunjukkan kebodohan manusia yang menaruh harapan pada keinginan dunia yang bersifat sementara, yaitu mereka yang memusatkan perhatian pada pengumpulan kekayaan selaku tujuan hidup.

Apa yang membuat Anda bahagia? Jika Socrates yang tidak mengenal Tuhan saja, damai sejahteranya tidak dipengaruhi oleh kekayaan, justru seharusnya kita orang percaya lebih lagi merasa bahagia. Bukan hanya Yesus yang kita punya, melainkan janji pemeliharaan-Nya nyata dalam hidup kita. SP


KETAMAKAN AKAN MEMBAWA MANUSIA KE DALAM KEHANCURAN DAN KEBINASAAN