Zaman yang semakin berkembang dewasa ini, menawarkan begitu banyak hal. Contohnya saja handphone (telepon genggam). Suatu perusahaan mengeluarkan satu produk dengan fasilitas tertentu, mampu mempengaruhi banyak orang untuk memilikinya. Namun, tidak lama kemudian akan muncul lagi produk yang baru, yang sebenarnya juga tidak jauh beda fungsinya, toh banyak juga orang yang tergoda. Tidak salah jika hal tersebut penting terlebih mempunyai uang yang cukup untuk membelinya. Namun, ironisnya ada banyak orang yang memaksakan keuangannya untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. Para pemasang iklan menghabiskan jutaan rupiah untuk mengatakan bahwa kita takkan bahagia bila tidak memiliki produk mereka. Iklan menjadi salah satu godaan mata kita, jika tidak dapat menguasai diri, maka kita akan jatuh ke dalam dosa mata.
Inilah yang dimaksudkan oleh Paulus. Dunia menawarkan berbagai hal yang jika diikuti, maka akan menjerumuskan hidup kita ke dalam dosa. Seorang pakar teologi menjelaskan bahwa keinginan mata adalah gerbang dari dunia menuju sifat hidup kedagingan. Di dalam ungkapan keinginan daging, yang terpikir adalah kesenangan-kesenangan yang bersifat jasmaniah, sedangkan dengan ungkapan keinginan mata, yang terpikir adalah kesenangan-kesenangan yang bersifat mental atau estetis (mengenai keindahan; menyangkut apresiasi keindahan (alam, seni, dan sastra).
Apakah Anda tidak bahagia, jika tidak memperoleh yang Anda lihat? Tentu tidak bukan? Mari belajar menahan diri dari segala godaan yang tidak membangun dalam hidup kita. Percayalah, jika sudah waktunya Tuhan akan menyediakannya. SP