Catherine Marshal, menggambarkan sebuah iman dengan kata-kata berikut: keraguan melihat rintangan. Iman melihat jalan. Keraguan melihat malam yang paling gelap, Iman melihat hari terang benderang. Keraguan melihat kengerian tuk melangkah, Iman melesat ke tempat tinggi. Keraguan bertanya, “siapa percaya?” Iman menjawab: “aku!” [Catherine Marshal, “faith”]. Sungguh kalimat yang begitu indah dan menguatkan, terlebih jika kita sedang menghadapi masa-masa suram. Itulah keyakinan Catherine ketika ia sedang menghadapi masa-masa yang suram dalam hidupnya.
Habakuk, mengalami situasi yang buruk pada masanya. Dimana oleh kehendak Tuhan, bangsa Yehuda harus menerima hukuman dari Tuhan. Kemerosotan rohani dan dosa-dosa bangsa Yehuda pada waktu itu, membuat Tuhan marah dan menyerahkan mereka kepada bangsa-bangsa asing untuk menjadi tawanan. Namun demikian, Habakuk masih mempercayai bahwa pada waktunya pemulihan itu akan terjadi. Nas kita hari mengatakan bahwa Habakuk melihat pemulihan akan terjadi, meskipun pada waktu itu belum terjadi. Oleh sebab itu, Habakuk berkata bahwa siapa yang percaya dan beriman akan pemulihan dari Tuhan, akan hidup olehnya (Habakuk 2:4).
Sahabat Gandoem Mas, masalah-masalah yang tidak kunjung selesai di dalam keluarga, pekerjaan dan hubungan seringkali membuat kita putus asa. Namun hari ini kembali kita dingatkan untuk melihat dari kacamata iman. Meskipun masa pemulihan itu belum terjadi, tetapi iman akan membawa kita terus berharap kepada pertolongan Tuhan. Milikilah iman yang teguh. SP