Ketika Winston Churchill sedang dalam masa akhir karirnya, dia menghadiri sebuah pertemuan resmi. Dua orang pejabat yang duduk tiga deret bangku dibelakangnya berbisik. Salah seorang dari mereka berkata, “Itu, Churchill. Orang bilang dia sedang sakit parah.” Orang yang satunya lagi menjawab, “Saya juga mendengar begitu. Orang bilang dia tidak saja lemah, tapi juga menjadi semakin uzur.” Ketika Winston Churchill meninggalkan kursinya pada akhir pertemuan itu, dia berhenti sejenak, mencondongkan badan dan berbicara kepada orang yang mempergunjingkan itu, “Orang juga bilang bahwa dia hampir tuli.” Secara tidak langsung, Winston Churchill sedang memberitahu orang-orang yang sedang mempergunjingkannya, bahwa ia tuli dengan perkataan-perkataan orang yang mencoba merendahkan dirinya. Winston tidak membiarkan perkataan-perkataan yang melemahkan mempengaruhi pikirannya.
Henokh merupakan seorang tokoh Alkitab yang memilih untuk menyerahkan kehidupannya kepada Tuhan. Seorang penulis bernama Abraham Park, menguraikan kehidupan Henokh demikian, “Henokh bergaul dengan Allah. Kata bergaul, “yithalek, dari kata kerja halak (berjalan, menjadikan kehendaknya di bawah pengawasan orang lain dan mengikuti orang tersebut).” Henokh memilih memberikan kendali hidupnya kepada Tuhan. Menyerahkan pikiran-pikirannya untuk dikendalikan firman.
Berita-berita negatif dan menakutkan seringkali mengendalikan hidup kita. Mari senantiasa kita bergaul dengan Tuhan. Serahkanlah kendali hidup kita di bawah pengawasan Tuhan, bukan apa kata orang. Ijinkanlah firman-Nya berkuasa dalam hidup Anda. SP