Susanna Wesley, dalam perjalanan hidupnya, ia mengalami banyak pergumulan. Sembilan dari 19 anaknya meninggal ketika masih bayi. Tidak hanya itu, faktor ekonomi membuat suaminya dua kali masuk penjara. Rumah tinggal mereka bahkan dua kali mengalami kebakaran. Di tengah persoalan hidupnya, Susanna tidak pernah mengabaikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Bahkan yang luar biasa adalah setiap hari Susanna membawa anak-anaknya di dalam doa. Kesetiaannya untuk berdoa dan bersekutu kepada Tuhan tidak berubah meskipun badai hidup silih berganti menimpa hidupnya. Doa-doa panjang Susanna akhirnya terjawab. Meskipun Susanna tidak pernah berkhotbah atau mendirikan sebuah gereja, namun ia dikenal sebagai ibu Gereja Methodis. Susanna Wesley, adalah ibu dari John Wesley dan Charles Wesley. Seorang bapak gereja yang terkenal itu.
Bani Asaf, dalam perikop bacaan hari ini, menceritakan kisah perjalanan orang Israel dalam mengikut Tuhan. Tuhan senantiasa memberkati, tetapi orang Israel berlaku tidak setia dengan menyembah berhala. Oleh sebab itu Asaf memberi perintah kepada umat Israel untuk belajar dari nenek moyang mereka. Kesalahan nenek moyang mereka adalah tidak setia, bahkan ketika Tuhan memberkati umat-Nya. Asaf berharap agar umat Israel tetap setia kepada Allah.
Sahabat Gandoem Mas, Tuhan begitu menghargai sebuah kesetiaan. Susanna Wesley menjadi contoh bagi kita semua, bahwa kesetiaannya tidak berakhir dengan sia-sia. Kiranya firman hari ini meneguhkan hati Anda untuk tetap setia kepada Tuhan Yesus dalam keadaan berkelimpahan maupun dalam kekurangan. SP