Renungan Harian
Jumat, 01 Nov 2024

Awas Cinta Harta

Baca : II Raja-raja 5:1-27


“Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan.” (Amsal 28:22)

Di sebuah desa ada seorang penjual buah melon bernama Wang. Wang sangat ahli dalam menebak berat melon tanpa harus menggunakan timbangan. Pada suatu hari seorang bhiksu datang bersama seorang bhiksu kecil untuk membeli  buah melon.  Tanpa ditimbang Wang mengatakan berat melon tersebut, “yang ini 1.3 kg dan yang ini 1.5 kg” bhiksu kecil tidak percaya kepada Wang, lalu mengambil melon yang dikatakan Wang dan ditimbang, benar saja berat melon tersebut seperti yang dikatakan Wang. Kemudian, Bhiksu tua mengambil sebuah melon yang besar, sambil berkata, "Jika Wang dapat menebak berat melon ini, maka saya akan memberikan segepok uang.” Wang dengan gembira menyetujui, lalu dengan hati-hati mengangkat melon itu.  Setelah ditimang-timang ditangannya akhirnya Wang menjawab, “1.3 kg”, setelah ditimbang ternyata melon itu 1.5 kg. Kali ini Wang meleset. Apa yang membuatnya kehilangan keahliannya? Segepok uang telah mengacaukan suasana hati Wang, sehingga membuat dia kehilangan keterampilan dan bakat dasarnya yang biasanya sangat tepat. Uang telah mengalihkan perhatian Wang.

Kisah di atas mengingatkan kita kepada Gehazi, abdi Elisa. Di pasal sebelumnya Gehazi begitu setia melakukan perintah Elia, ketika harus menolong perempuan Sunem. Namun di bacaan renungan kita hari ini, Gehazi telah kehilangan fokusnya sebagai abdi Elisa, ketika melihat harta yang ditawarkan oleh Naaman. Kelimpahan harta sudah membutakan Gehazi, hingga ia pun berusaha mendapatkannya dengan berbohong (5:22). Akibatnya, kusta Naaman berpindah kepada Gehazi

Kita semua adalah anak-anak Tuhan yang diberkati. namun harus ingat, berkat yang berkelimpahan sekalipun, tidak boleh mengalihkan perhatian kita dari Tuhan Yesus. SP


CINTA KEPADA HARTA, SELALU MEMBUTAKAN