Bill Hybels, di dalam salah satu bukunya, yang berbicara tentang kasih, mengangkatkisah temannya yang memiliki seekor anjing yang sangat setia. Namun, suatu waktu anjing tersebut sakit parah. Salah satu anaknya begitu merasa kasihan dengan anjing tersebut, sedangkan anaknya yang lain merasa biasa-biasa saja, bahkan berharap anjing itu mati. Mereka dibesarkan di dalam keluarga yang sama, orang tua yang sama dan melihat anjing dirumah mereka bersama-sama, namun yang satu mempunyai hati yang penuh kasih, sedangkan yang lain tidak. Bill Hybels sedang menggambarkan bahwa ada orang percaya yang sama-sama menerima ajaran tentang kasih Kristus. Ada yang dapat menerapkannya, namun ada yang tidak dapat melakukan kasih itu.
Melalui renungan hari ini, kita kembali diingatkan tentang kasih Kristus yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita, untuk memperlakukan sesama kita dengan kasih-Nya. Firman Tuhan berkata, “. . . tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat “ (2 Petrus 3:9). Tuhan begitu mengasihi manusia. Ia merancang manusia untuk di selamatkan, Tuhan tidak merancang manusia untuk binasa. Tuhan Yesus telah berjuang dengan memberitakan Kerajaan sorga, bahkan hingga Ia mati dikayu salib untuk menyelamatkan kita (Roma 5:8).
Tuhan menghendaki setiap kita untuk senantiasa mengasihi dan mengampuni. Apa pun alasannya, mengasihi dengan kasih Yesus bukanlah sebuah pilihan, melainkan keharusan. Sudahkan Anda menerapkan kasih Kristus kepada sesama Anda? SP